Selasa, 10 Februari 2009

Selingkuh itu (keliatannya) indah

Ini ada tulisan dari DCH-Canada saya Copas dari Koki, buat yang belum selingkuh, mau selingkuh, sudah selingkuh, pingin tobat, bisa jadi bacaan yang menarik

Kekasih, hatiku penuh diliputi bermacam rasa, bahagia, senang, sedih, sakit bercampur semua.

Rasa bahagia karena kebersamaan kita, bahagia akan cinta yang tumbuh diantara kita.

Rasa senang disaat jalan berdua denganmu, walaupun hanya sesaat dalam pelukanmu.

Rasa sedih karena harus membohongi suamiku, sedih karena mengkhianati janji perkawinanku.

Rasa sakit karena aku merasa kotor, sakit karena efek dari aneka rasa yang kurasakan bersamaan akhirnya membuatku sakit.

Kekasih, di saat bersamamu, disaat dunia serasa hanya milik kita berdua, disaat kita sedang mereguk nikmatnya asmara, kenikmatan andrenalin yang berpacu, kenikmatan surgawi dibumi, disaat itu tetap terlintas nyeri, terlintas takut akankah semua ini akan cepat berakhir, akankan suamiku ataupun istrimu memergoki, akankah terbongkar rahasia sesat kita ini, akankah, akankah, 100 lagi akankah...

Bahkan deringan telepon genggam memberiku sejuta sensasi. Saat di rumah deringan telepon genggamku membuatku kaku, membuatku girang tapi bingung. Ingin ku lontarkan kata-kata termesra yang ada didunia, tapi itu tak mungkin karena ketakutan melandaku. Di saat aku bersamamu, deringan telepon ditelepon genggamku membuatku juga kaku, membuatku takut tapi berusaha tenang. Sehingga dapat melontarkan serangkaian kata-kata bohong busuk untuk suami yang tak tahu apa apa.

Kekasih, di saat aku ada di samping suamiku, bayang bayangmu selalu mengikuti. Wajahmu ada dipiring makanku, dimeja makanku, didalam sayur yang sedang kuaduk, asyik berayun di chandelierku, asyik nongkrong disofa ruang tamu, didalam selimutku, sampai kedalam mimpiku.

Sebelum tidur berkelebat dengan sangat semua hal-hal indah yang sudah kita lakukan. Keindahan kata-kata mesra sewaktu kau mencumbuku, keindahan tatap bening matamu yang menghujam langsung kehatiku, keindahan gerakanmu disaat dirimu memasuki tubuhku, disaat tubuh kita bersama bergerak seirama penuh nafsu.

Tahukah dirimu kekasihku. Suamiku nggak pernah tahu kalau aku selalu mengkhayalkanmu, memfantasikanmu menggantikan suamiku. Disaat dirinya mencumbuku, disaat dirinya memasuki tubuhku, kuberikan senyum cinta karena saat itu ku mengkhayalkan bahwa kau yang melakukan itu padaku kekasihku, bahwa tubuhnya adalah tubuhmu, mata yang kuberikan senyum penuh cinta adalah matamu.

Aku tahu kekasih, dirimupun mengalami hal yang sama denganku. Kita merasakan sensasi semua rasa bersamaan, dan efek dari semua rasa yang bersamaan itu adalah sakit. Sakit yang enak, ah apalah pula ini. Sakit tapi bahagia...ah lebih kacau lagi.

Mengapa semua ini terjadi, mengapa kita bertemu diwaktu yang salah. Mengapa cinta tumbuh diantara kita. Dan mengapa kita semakin terbenam didalamnya. Semakin terbelit lingkaran dosa.

Cinta tidak salah, tapi cinta kita salah. Cinta itu hal terindah, tapi cinta indah kita salah.

Apakah karena semakin lama umur pernikahan kita masing-masing, membuat kita merasa terjebak didalam rutinitasnya. Didalam kebosanannya sehingga kita kehilangan greget rasa.

Atau apakah karena kumerasa ada yang kurang dalam rumah tanggaku.

Ataukah karena memang pesonamu, daya tarikmu, kebaikanmu, perhatianmu sehingga diriku nyaman dijatuhi cintamu.

Ataukah hanya karena memang cinta. Simply cinta yang tiba-tiba muncul diantara kita berdua. Tanpa embel-embel kenapa dan bagaimana.

Kekasih, sebenarnya diriku pun ingin tahu, apakah yang membuatmu melakukan hal ini bersamaku.

Apakah karena puber keduamu, apakah karena sudah berubahnya wajah istrimu dikarenakan waktu, apakah karena kau mempunyai masalah lain dalam rumah tanggamu yang nggak mau kau ceritakan padaku.

Ataukah hanya karena memang cinta. Simply cinta yang tiba-tiba muncul diantara kita berdua. Tanpa embel-embel kenapa dan bagaimana.

Seandainya cinta itu seperti virus flu. Ku takkan merasa seperti ini. Biarlah virus cinta ini akan pergi dengan sendirinya. Menghujam kedalam badanku, membuatku panas dingin, tapi sesaat kemudian berlalu. Tanpa meninggalkan kesan terkadang malah tanpa kusadari.

Tapi rupanya cinta itu sejenis virus HIV. Datang pelan tak kusadari, tiba-tiba sudah didalam tubuhku berakar kesana kemari. Sekali ada susah untuk diobati.
Cinta tidak salah, tapi cinta kita salah. Cinta itu hal terindah, tapi cinta indah kita salah.

Duh kekasih sampai kapan kita harus begini, sampai kapan keruwetan rasa ini akan kita hadapi, sampai kapan kebahagiaan semu yang menyakitkan ini kita jalani.
Apakah yang harus kita lakukan kekasih? apakah kita akan terus begini? apakah kebahagian diatas penipuan ini akan abadi?

Kubelum menemukan jawabannya sampai saat ini. Ini yang membuatku uring-uringan tak terperi. Membuatku duduk tapi serasa berdiri.

Note :

Sepenggal coretan diatas saya tujukan khusus buat salah satu teman yang lagi bingung kesamber asmara (untung nggak kesamber geledek hehe..). Neng guelis sadar neng sadar... ayo back to reality. Atau mungkin harus disabetin daun kelor, kali aja kesambet jin cinta nih. Diriku nggak bisa ngasih solusi, sekiranya dirimu yang akan memutuskannya sendiri.

Dan juga cerita diatas saya tujukan buat kokiers yang sedang asyik berselingkuh. Selingkuh itu indah (sebelum ketahuan maksudnya) jadi pikirkan 3, 15, 27, 209 kali sebelum terlanjur kecebur didalamnya. Dan juga buat kokiers lain yang belum berselingkuh. Semoga nggak malahan jadi ngikut berselingkuh. Semoga dan semoga.

Tidak ada komentar: