Senin, 25 Agustus 2008

Strategi Pemasaran Bakpia Pathuk

Bakpia Pathuk adalah salah satu alternatif oleh-oleh yang khas dari Jogja (selain gudeg dan kenangannya lho) Kalo Bapak Ibu yang dari luar jogja pernah jalan-jalan ke Malioboro ataupun ke Pasar Beringharjo atau ke Kraton pasti pernah ditawari oleh abang becak atau andong dengan kalimat "Bakphia Pathuk ongkosnya seribu" padahal kalo ongkos normal paling tidak seharga duaribu limaratus.
Mengapa para tukang becak dan tukang andong mau mengantar cuman dengan beaya 1000 rupiah ? Rahasianya ternyata karena mereka secara langsung ataupun tidak langsung telah menjadi garda depan dalam penjualan Bakpia Pathuk (khususnya Bakpia Pathuk 25).
Dalam persaingan penjualan Bakpia Pathuk yang begitu ketat (sepanjang jalan KS Tubun kurang lebih 800 m hampir semua jualan Bakpia)ada sebuah merek Bakpia yaitu Bakpia 25 yang bertempat di Pasar Pathuk yang punya strategi pemasaran yang cukup jitu. Setiap ada kendaraan umum yang mengantar penumpang (becak, andong, taksi atau bis) untuk belanja Bakpia 25 akan diberikan komisi sebesar kurang lebih 2000 rupiah per dus isi 20 biji. Jadi kalo penumpangnya belanja 5 dus maka bonusnya paling tidak 10 ribu rupiah, lumayan kan ? Makanya mereka berani menekan ongkos becaknya cuman seribu rupiah. Dan hal tersebut telah menjadi rahasia umum para abang-abang becak sehingga kalo ada pembeli yang minta diantar untuk beli Bakpia pasti mereka akan langsung mengantar ke Bakpia Pathuk 25. Win-win Situation yah ?

Sabtu, 23 Agustus 2008

Beli rumah tanpa keluar uang ??!!

Saya yakin kita sering melihat, membaca atau mendengar kalimat seperti pada judul diatas, atau ada yang belum pernah mendengar sama sekali ? Kalimat itu sering di kemukakan oleh para investor ataupun motivator seperti Robert Kiyosaki ataupun James kalo di Indonesia yang telah berhasil membeli properti seharga milyaran tanpa keluar uang malah dapat cashback.
Saya juga sangat yakin banyak yang membantah atau bahkan mencibir hal tersebut, karena dianggap sesuatu yang mustahil. Tapi bagi yang mau belajar ternyata sesuatu yang kelihatan nya mustahil akan menjadi sesuatu yang wajar apabila kita tahu rahasianya. Dan rahasia tersebut telah dibahas secara cukup detail oleh Pak Budi Rahmat. Mereka telah berhasil untuk membeli rumah tanpa keluar uang dengan nilai ratusan juta ataupun milyaran yang masih sulit diterima akal sehat dan normal (maaf bukan berarti yang bisa menerima itu tidak sehat dan tidak normal lho).
Saya ingin memberikan sebuah contoh sederhana yang telah saya praktekkan.
Ketika saya pingin punya rumah tapi tabungan nggak mencukupi, maka pilihan yang paling mungkin adalah utang di bank. Agar rumah yang akan dibangun tidak menjadi liabiliti maka harus ada rencana cerdas untuk mengantisipasinya. Pilihannya adalah rumah sekaligus tempat usaha. Saya kemudian mengajukan utang senilai 35 juta dengan lama kredit 8 tahun dengan angsuran 730 ribu perbulan (alhamdulillah saya PNS jadi lebih mudah untuk nyari utang). Dengan prinsip "asal rumah bisa ditempati" dengan dana tersebut dan tambahan dari sedikit tabungan maka jadilah rumah seperti ini

Agar rumah tersebut berubah menjadi asset maka dari awal sudah saya konsep sebuah warung untuk jualan. Dan alhamdulillah dari warung tersebut saat ini telah memberikan income yang lebih dari cukup untuk membayar angsuran ke bank sebesar 730 ribu rupiah per bulan. Artinya saya bikin rumah dengan bantuan pinjaman dari bank dan konsumen yang membayar cicilannya bahkan saya masih dapat sisa uang lebih. Cukup sederhana kan ? Dan saya yakin konsep semacam itu yang diterapkan oleh orang-orang yang percaya dengan "beli rumah tanpa keluar duit" hanya dalam skala dan volume yang berbeda2 tergantung kemampuan masing-masing, ada yang ribuan, jutaan, bahkan milyaran.

Selasa, 12 Agustus 2008

TDA, TDB or Both ?

Membaca tulisan teman-teman yang sudah full TDA terkadang kepingin juga jadi seperti mereka. Tapi kalo mo ninggalin dunia TDB sayang juga. Kalo nyambi (amphibi) enak juga ya, tapi memang nggak bisa maksimal, kerja dikantor cuman mikirin usaha melulu, jualan jadi nggak maksimal karena cuman nyuri-nyuri waktu di kantor. So what I should do?
Pengalaman adalah guru yang paling baik tapi akan lebih baik kalo kita bisa menggunakan pengalaman orang lain untuk merencanakan langkah-langkah kita agar tidak sampai “jatuh” dan menyesali keputusan yang akan kita ambil.
Makanya ini adalah taraf pembelajaran bagi saya untuk belajar dari pengalaman teman-teman blogger supaya saya bisa memutuskan yang terbaik. Let it flows….. belajar lagi ahhh

Selasa, 05 Agustus 2008

Kambing PE (Peranakan Etawa)

Kebetulan saya punya tetangga yang terbilang cukup ulet juga dia bisa “from nothing to something”. Usia sebaya dengan saya, dia cenderung senang dengan peternakan, dulu pernah piara ayam, sapi dan terakhir kambing. Semangatnya yang luar biasa membuat dia tidak pernah berhenti belajar. Begitu juga dengan kambing, dia belajar baik dengan membaca buku maupun berteman dengan orang-orang yang telah lama piara kambing. Kambing yang dipiara bukan kambing biasa tp kambing PE (Peranakan Etawa) yang harganya cukup mahal dan biasa utk dilombakan penampilannya. Setelah cukup lama dan berpengalaman dia berani mulai tampil dalam lomba ternyata ada beberapa kambingnya yang menang lomba tingkat Kabupaten dan mewakili sampai ke Lampung. Harga kambing PE yang pernah menang lomba ternyata bisa sampai puluhan juta rupiah. Pernah ada yang ditawar 25 juta rupiah tapi blm dikasih….

Sabtu, 02 Agustus 2008

Blog Walking

Luarr Biasaaa.
Hanya itu yang dapat terucap saat ini. Saya sudah berhadapan setiap hari dengan internet lebih kurang selama 5 tahun gratis (fasilitas kantor/TDB) tetapi baru ngeh dengan yang namanya blog sekitar 3 bulan ini (agak gaptek juga nih).
Dan sekarang lagi belajar ngeblog dan suka blogwalking...
Luar biasa ilmu yang saya dapat dengan blogwalking, selain nambah teman, juga nambah ilmu yang belum pernah didapet di sekolahan dulu... yang semuanya applied dan tidak sebatas teori.
Terima kasih kepada teman-teman yang telah sharing ilmu dan pengalamannya, moga menjadi berkah dan amal baik bagi kita semua.... Amin